SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya menargetkan penurunan angka pengangguran terbuka sebesar 0,4 persen pada 2025 dari angka 4,91 persen di 2024. Berdasarkan data BPS, angka pengangguran di Surabaya mengalami tren penurunan sejak 2020 yang tercatat 9,79 persen hingga turun menjadi 4,91 persen pada 2024. Kepala Disperinaker Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, menyatakan bahwa penurunan ini diupayakan melalui berbagai strategi dan program ketenagakerjaan.
Upaya yang dilakukan antara lain pendataan pencari kerja usia produktif, pelatihan kerja, serta program kewirausahaan untuk mencetak tenaga kerja terampil. Selain itu, pemerintah juga membuka akses bagi warga yang berminat menjadi pekerja migran dan menjalin kerja sama dengan agen penyalur tenaga kerja ke luar negeri. Disperinaker juga menyebarluaskan informasi peluang kerja melalui job fair hingga ke kawasan perkampungan.
Pemkot turut menggandeng DPMPTSP untuk mendorong perusahaan yang mengurus perizinan agar merekrut minimal 60 persen pekerja dari warga ber-KTP Surabaya. Sementara itu, aplikasi pencari kerja Link and Match ASSIK kini telah memiliki sekitar 38 ribu pengguna, mayoritas usia 18 tahun ke atas. Meski tidak semuanya menganggur, mereka mendaftar untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga.