MAKASSAR – Wakil Menteri Budaya (Wamenbud) Giring Ganesha menanggapi penolakan terhadap proyek penulisan ulang sejarah Indonesia. Ia menyatakan program ini bagian dari agenda Kementerian Budaya dan terbuka pada masukan dari semua pihak. Giring juga menyebut prosesnya melibatkan lebih dari 100 ahli sejarah dan bersifat inklusif.
Meski begitu, Giring belum bisa memastikan apakah akan ada perubahan besar dalam isi sejarah yang ditulis ulang. Ia menyarankan agar pertanyaan lebih lanjut diarahkan ke Fadli yang lebih berwenang menjelaskan.
Sebelumnya, Aliansi Keterbukaan Sejarah Indonesia (AKSI) menolak proyek ini. Mereka menyatakan keberatan saat rapat dengan Komisi X DPR RI, dan meminta penulisan ulang sejarah oleh Kementerian Kebudayaan dihentikan.