SURABAYA-Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair), Prof. Badriyah Rifai, memprediksi bahwa dinamika ekonomi Indonesia masih akan terus mengalami ketidakstabilan hingga tahun 2030. Ia menyoroti bahwa berbagai faktor global dan domestik, seperti ketegangan geopolitik, perubahan iklim, serta ketimpangan sosial, menjadi penyumbang utama terhadap potensi gonjang-ganjing ekonomi yang berkepanjangan. Menurutnya, Indonesia perlu memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui reformasi struktural dan peningkatan daya saing industri.

Lebih lanjut, Prof. Badriyah menjelaskan bahwa ketergantungan Indonesia terhadap sektor-sektor tertentu, seperti komoditas ekspor dan sektor informal, menjadikan ekonomi nasional rentan terhadap guncangan eksternal. Ia mendorong pemerintah untuk mempercepat diversifikasi ekonomi, memperkuat sektor manufaktur, dan memperluas lapangan kerja formal. Selain itu, investasi di bidang pendidikan dan teknologi dinilai sangat penting agar Indonesia mampu bersaing secara global dalam jangka panjang.

Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi hingga 2030, Prof. Badriyah menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Kebijakan fiskal dan moneter yang adaptif serta tata kelola yang transparan dan akuntabel dibutuhkan untuk menjaga stabilitas dan kepercayaan publik. Ia optimis bahwa dengan strategi yang tepat dan konsisten, Indonesia mampu bertahan dan tumbuh di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

Bagikan:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours