JAKARTA- Otoritas Israel kembali menerapkan pembatasan ketat bagi warga Palestina yang ingin beribadah di Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadan. Langkah ini mencakup pembatasan usia, jumlah jamaah, serta pemeriksaan ketat di berbagai pos pemeriksaan yang menghubungkan Tepi Barat dengan Yerusalem. Kebijakan tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak karena dianggap menghalangi kebebasan beribadah umat Muslim, terutama di bulan suci Ramadan.

Selain itu, ketegangan di sekitar kompleks Al-Aqsa juga meningkat seiring dengan kehadiran pasukan keamanan Israel yang berjaga ketat. Banyak warga Palestina melaporkan kesulitan mengakses masjid, meskipun mereka memiliki izin resmi. Situasi ini memicu protes di beberapa wilayah, dengan warga Palestina menuntut hak mereka untuk beribadah tanpa hambatan. Organisasi HAM internasional turut mengecam tindakan ini, menyebutnya sebagai upaya sistematis untuk membatasi akses Muslim ke salah satu situs suci mereka.

Pembatasan ini bukan kali pertama terjadi, mengingat kebijakan serupa juga diterapkan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, banyak pihak menilai bahwa tahun ini aturan semakin diperketat, memperburuk kondisi warga Palestina yang ingin beribadah dengan tenang. Para pemimpin dunia pun didesak untuk mengambil langkah diplomatik guna menekan Israel agar menghormati hak asasi warga Palestina, terutama dalam menjalankan ibadah di Masjid Al-Aqsa selama Ramadan.

Bagikan:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours