JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menginisiasi program skrining kesehatan mental gratis bagi masyarakat, yang direncanakan mulai berjalan pada Februari 2025. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk mendeteksi dini masalah kesehatan mental, mengingat data tahun 2023 menunjukkan 1 dari 10 warga Indonesia mengalami gangguan kesehatan jiwa. Skrining ini akan difasilitasi oleh 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik di seluruh Indonesia, dengan jadwal resmi pelaksanaan yang masih menunggu keputusan Presiden Prabowo Subianto dan koordinasi dengan kepala daerah.
Masyarakat dapat mengikuti program ini melalui aplikasi SATUSEHAT, yang dikelola oleh Kemenkes. Proses pendaftaran melibatkan pengisian biodata, pemilihan tanggal pemeriksaan, serta opsi pendaftaran bagi keluarga dan bayi baru lahir melalui aplikasi ASIK. Skrining akan dilakukan dalam bentuk kuesioner untuk mengidentifikasi indikasi gangguan kesehatan mental, dan hasilnya akan dikirim secara digital melalui aplikasi. Jika ditemukan indikasi gangguan, diagnosis lebih lanjut tetap diperlukan guna memastikan jenis gangguan spesifik yang dialami.
Program ini mencakup dua kategori peserta, yaitu usia sekolah dan di luar usia sekolah. Skrining bagi anak sekolah akan dilakukan setiap awal tahun ajaran, sedangkan bagi masyarakat umum dapat dilakukan secara mandiri melalui aplikasi. Jika mengalami kendala dalam pendaftaran, warga dapat menghubungi layanan WhatsApp Kemenkes di 0812-7887-8812. Pemerintah berharap program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental dan mempermudah akses layanan deteksi dini bagi seluruh warga Indonesia.
+ There are no comments
Add yours