SURABAYA – Okupansi hotel di Jawa Timur, khususnya Surabaya, mengalami penurunan sebesar 20-30 persen pada libur Imlek 2025. Menurut Ketua PHRI Jatim, Dwi Cahyono, penurunan ini disebabkan oleh anggaran masyarakat yang sudah banyak tersedot untuk libur Natal dan Tahun Baru pada Desember 2024. Meski libur panjang Imlek berlangsung, hunian hotel, baik bintang satu hingga lima maupun non-bintang, tidak mengalami peningkatan signifikan.
Sebaliknya, restoran justru mencatat kenaikan okupansi hingga 60 persen selama libur Imlek. Dwi menyebut, masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu untuk acara keluarga seperti makan bersama, sehingga restoran dan meeting room lebih diminati. Penjualan paket Food and Beverage (F&B) untuk Imlek juga sudah dipromosikan sejak Desember 2024, bersamaan dengan promosi libur Nataru, agar promosi bisa merata.