JAKARTA – Pernyataan dr. Boyke Dian Nugraha tentang kebijakan tes kehamilan di SMA Sulthan Baruna memang cukup kritis dan menggugah pemikiran. Menurutnya, kebijakan tersebut tidak efektif dalam menangani pergaulan bebas di kalangan siswa. Tes kehamilan, yang hanya melihat hasil fisik, tidak mencakup berbagai faktor yang lebih kompleks, seperti penggunaan kontrasepsi atau aktivitas seksual di luar masa subur.
Saran yang dia berikan tentang pentingnya pendidikan seks di sekolah sangat relevan, mengingat pendidikan ini bisa memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang risiko kehamilan dini, penularan penyakit kelamin, dan kesehatan reproduksi secara keseluruhan. Dengan memanfaatkan teknologi, seperti video edukasi yang bisa diakses melalui media sosial, pendidikan ini dapat disesuaikan dengan cara yang lebih menarik dan relevan bagi generasi muda.
Pendekatan ini, yang lebih fokus pada pencegahan melalui pengetahuan dan pemahaman, mungkin lebih efektif daripada kebijakan yang hanya berfokus pada tes kehamilan sebagai bentuk deteksi semata.