JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memanggil Co-Founder aplikasi Jagat, Barry Beagen, setelah tren “Berburu Koin” yang viral di media sosial menuai kontroversi. Permainan ini menyerupai treasure hunt, di mana pengguna berburu koin emas, perak, dan perunggu di ruang publik untuk ditukarkan dengan hadiah uang. Namun, tren ini dianggap merusak fasilitas umum seperti tiang lampu, paving, dan taman di Gelora Bung Karno (GBK), serta mengganggu ketertiban. Komdigi menerima banyak laporan masyarakat dan meminta Jagat untuk lebih bertanggung jawab.
Dalam pertemuan itu, Barry menyampaikan permintaan maaf atas dampak negatif yang ditimbulkan dan berkomitmen mengubah fitur “Coin Hunt” menjadi “Misi Jagat,” yang mendorong kontribusi positif bagi ruang publik. Sementara itu, Komdigi menegaskan akan bertindak tegas terhadap aplikasi digital yang melanggar aturan. Sebagai langkah awal, Jagat akan menghapus koin di area rawan dan membuat kanal resmi untuk memonitor keluhan masyarakat. Dengan lebih dari satu juta pengguna aktif, perubahan ini diharapkan mampu menciptakan dampak positif yang lebih luas.
+ There are no comments
Add yours