Surabaya – Upaya menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) masih
menjadi tantangan besar di Jawa Timur, karena itu peran bidan sangat strategis dalam mengawal
kehamilan, persalinan, hingga masa nifas, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait
kesehatan ibu dan anak,” demikian diungkapkan Kapala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur,
Prof. Dr. dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD-KPTI., FINASIM. dalam sambutan pada acara Pelantikan
Pengurus Daerah dan Rapat Koordinasi PD-PC Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Propinsi Jatim, Sabtu
(30/11).
Kadinkes memberikan apresiasi atas dedikasi kepada para bidan yang telah berkontribusi
besar dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Jawa Timur. “Saya mengajak seluruh bidan
untuk berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik demi tercapainya target penurunan AKI
dan AKB di Jawa Timur, sejalan dengan visi Indonesia Sehat 2025,” katanya.
Kehadiran Kadinkes pada acara tersebut menjadi simbol dukungan penuh pemerintah
terhadap keberlanjutan peran strategis bidan dalam pembangunan kesehatan di Jawa Timur.
Dalam acara tersebut, Dr. Siti Maimunah, SST., Bd., M.Keb selaku Ketua IBI Jatim secara
resmi melantik pengurus baru baik Pengurus Daerah, Pengurus Unit Pelaksana Bidan Delima (UPBD),
dan Pengurus Pelaksana Kegiatan Lembaga Diklat Profesi (LDP) IBI Jawa Timur yang akan memimpin
organisasi selama periode kepengurusan 2023-2028.
Sekretaris IBI Jatim, Rani Juliastuti, SST., M.Kes, memaparkan rencana kerja yang berfokus
pada penguatan sistem administrasi dan komunikasi organisasi. Dalam penyampaiannya, Rani
menekankan pentingnya digitalisasi dalam manajemen data anggota dan penyebaran informasi.
“Kami akan mengembangkan sistem informasi berbasis teknologi yang memudahkan koordinasi
antaranggota dan memaksimalkan akses terhadap informasi terkait kegiatan dan pelatihan,”
katanya.
Sementara Wakil Ketua I, Dr. Hj. Kasiati, S.Pd., S.Tr.Keb., Bdn., M.Kes menjelaskan program-
program yang bertujuan meningkatkan kompetensi bidan. Salah satu prioritas utamanya adalah
pelaksanaan pelatihan berkelanjutan dan sertifikasi kompetensi. “Kami akan menjalin kerja sama
dengan lembaga pendidikan dan instansi kesehatan untuk memastikan bidan-bidan kita memiliki
keterampilan yang sesuai dengan perkembangan terkini dalam dunia kesehatan,” jelasnya.
Sedang Bendahara IBI, Hj. Warsiti, S.Keb., Bd., M.M, memaparkan rencana pengelolaan
keuangan organisasi secara transparan dan akuntabel. Dijelaskannya, strategi peningkatan sumber
pendapatan organisasi, termasuk optimalisasi iuran anggota, kemitraan dengan sponsor, dan
penyelenggaraan kegiatan produktif. “Kami berkomitmen untuk mengelola keuangan organisasi
secara bertanggung jawab, sehingga setiap dana yang masuk dapat dimanfaatkan secara maksimal
untuk mendukung kegiatan yang bermanfaat,” ujarnya.
Sementara program Bidan Delima dan Lembaga Diklat Profesi (LDP) IBI ini menjadi fokus
utama untuk mendukung peningkatan kualitas pelayanan bidan serta pengembangan
profesionalisme anggota IBI di Jawa Timur.
Program Bidan Delima, yang dikenal sebagai upaya peningkatan standar mutu pelayanan
bidan praktik mandiri, ditekankan untuk terus memperluas jangkauannya. Province Manager Bidan
Delima Propinsi Jawa Timur, Lis Suwarni, SST., Bd., M.Kes, menyampaikan, keberadaan Bidan Delima
diharapkan mampu menjadi role model dalam memberikan pelayanan berkualitas dan berorientasi
pada kepuasan masyarakat.
Sedang Lembaga Diklat Profesi (LDP) IBI diharapkan menjadi pilar penting dalam
peningkatan kompetensi bidan melalui pelatihan dan sertifikasi. Disepakati perlunya penyesuaian
kurikulum pelatihan dengan perkembangan kebutuhan kesehatan masyarakat serta teknologi
kesehatan terkini. “Kami ingin memastikan bahwa setiap bidan memiliki akses ke pelatihan yang
relevan dan berkualitas, sehingga mampu menghadapi tantangan di lapangan, termasuk

menurunkan angka kematian ibu dan bayi,” ujar Suliana, SST., M.Keb selaku Koordinator LDP
Propinsi Jawa Timur.
Melalui Rapat Koordinasi ini, IBI Jawa Timur berkomitmen untuk terus mendorong
implementasi seluruh program kerja secara maksimal, guna mendukung peningkatan kesehatan ibu
dan anak serta profesionalisme bidan di seluruh wilayah Jawa Timur.(ss)

Bagikan:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours