JAKARTA – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) seperti PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR, dan Vivo Energy Indonesia biasanya disesuaikan setiap tanggal 1 bulan. Penyesuaian harga ini umumnya mengikuti perubahan harga rata-rata minyak mentah, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, dan harga rata-rata BBM di Platts Singapura pada bulan sebelumnya. Menjelang penyesuaian untuk bulan November 2024, PT Pertamina Patra Niaga masih mengkaji harga keekonomian untuk BBM non subsidi.
Riva Siahaan, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, menjelaskan bahwa perhitungan harga untuk BBM non subsidi masih berlangsung dan belum ada keputusan akhir. Sebelumnya, pada bulan Oktober 2024, sejumlah penyedia BBM melakukan penurunan harga, termasuk Pertamina yang menurunkan harga Pertamax dari Rp 12.950 menjadi Rp 12.100 per liter dan Pertamax Turbo dari Rp 14.475 menjadi Rp 13.250 per liter. Penurunan harga juga terlihat pada produk solar seperti Dexlite dan Pertamina Dex.
Untuk bulan Oktober 2024, harga BBM non subsidi di DKI Jakarta menunjukkan harga Solar Subsidi sebesar Rp 6.800 per liter, Pertalite Rp 10.000, Pertamax Rp 12.100, dan Pertamax Turbo Rp 13.250, bersama dengan Pertamina Dex dan Dexlite. Sementara itu, harga produk BBM dari Shell, BP-AKR, dan Vivo juga bervariasi dengan penurunan serupa. Adapun untuk harga BBM bersubsidi, tidak ada perubahan signifikan, dengan Solar/Biosolar tetap di Rp 6.800 dan Pertalite di Rp 10.000 per liter.
+ There are no comments
Add yours