Surabaya,Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim telah selesai melaksanakan Operasi Zebra Semeru 2024, yang dilaksanakan selama 2 pekan mulai tanggal 14 sampai 27 Oktober 2024.
“Kegiatan ini melibatkan seluruh elemen atau instansi terkait seperti Dishub dan Jasa Raharja,” kata Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, Senin (28/10/2024) siang.
Lebih jauh disampaikan, bahwa Ops Zebra Semeru 2024 dilangsungkan selama 14 hari, sebanyak 500.984 pelanggaran, meningkat 42 persen dibanding dengan Ops zebra tahun 2023 lalu.
Jumlah pelanggaran yang tercatat sebagian besar 394.032 kasus dilakukan teguran. Sedangkan pelanggaran lalin yang melibatkan roda dua sebanyak 97.971 pelanggaran, meningkat 65 persen dibanding Ops zebra tahun 2023.
“Jadi ada peningkatan pelanggaran roda dua. Didominasi pelanggaran tidak menggunakan helm sebanyak 50.202 pelanggaran, kedua berkendara dibawa umur sebanyak 17.381 pelanggaran,” urainya.
Pelanggaran berkendara dibawa umur ini sangat memprihatinkan, ini menjadi perhatian seluruh orang tua. Selain itu pelanggaran melawan arus lalu lintas bagi roda dua menduduki urutan ke tiga 13.119 kasus.
“Jadi total pelanggaran roda dua sebanyak 97.971 kasus,” jelas dirlantas.
Sementara jumlah pelanggaran lalu lintas yang melibatkan roda empat selama Ops Zebra Semeru 2024. Mengalami penurunan 24 persen jika dibandingkan dengan pelanggaran roda dua.
Pada tahun 2023 jumlah pelanggaran sebanyak 12.117 pelanggaran pada kegiatan Ops zebra semeru. Sedangkan jumlah pelanggaran yang melibatkan roda empat di tahun 2024 sebanyak 9.270.
Pelanggaran yang melibatkan roda empat didominasi tidak menggunakan seat belt, pelanggaran kedua yakni melanggar lampu lalu lintas atau menerobos lampu lalu lintas.
Berdasarkan data kecelakaan lalu lintas selama Ops zebra semeru 2024 jika dibandingkan tahun 2023, pelaksanaan Ops zebra semeru 2024 bisa menekan kecelakaan 38 persen kasus kecelakaan.
“Tahun 2023 ada 922 kasus, tahun 2024 ada 570 kasus. Pada tingkat fatalitas korban meninggal dunia 68 orang di tahun 2023, tahun 2024 jumlah korban meninggal dunia ada 21 orang korban meninggal dunia sehingga menurun 69 persen,” ungkapnya.
Namun ada peningkatan 119 persen korban luka berat pada Ops zebra semeru. Di tahun 2023 jumlah luka berat sebanyak 27. Sedangkan korban luka berat pada tahun 2024, sebanyak 59 orang.
“Sedangkan luka ringan ada penurunan selama Ops zebra semeru tahun 2023 sebanyak 1.335 korban luka ringan, di tahun 2024 ada 837 alami luka ringan, dan ini turun 37 persen,” ungkapnya.
Untuk kendaraan yang terlibat kecelakaan selama Ops zebra semeru 2024, sepeda motor menduduki rangking pertama dengan total 795 unit, kedua mobil barang total 138 unit, ketiga mobil penumpang sebanyak 91 unit dan keempat bis sebanyak 5 unit.
“Sedangkan berdasarkan pola waktu kecelakaan sering terjadi pada pukul 06.00 – 09.00 pagi, dimana mobilitas tinggi dan urutan kedua pukul 15.00 – 18.00 sore, dan siang sekira pukul 09.00 – 12.00 WIB,” pungkasnya.
+ There are no comments
Add yours