JAKARTA – Masuknya dua investor asing, Delonix dari China dan Australian Independent School (AIS), ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara masih dianggap sebagai pemanis, dengan nilai investasi yang dianggap kecil dibandingkan kebutuhan IKN. Ekonom Celios Nailul Huda menyatakan bahwa meskipun investasi Delonix dalam pembangunan pusat perbelanjaan dan AIS yang akan membangun sekolah memberikan dampak positif, jumlahnya masih jauh dari harapan.
Huda juga menyoroti bahwa masuknya AIS dapat berpotensi menambah biaya tunjangan khusus bagi ASN di IKN, yang bisa berujung pada pemborosan biaya. Ia mengingatkan bahwa pemerintah harus segera menunjukkan keseriusannya dalam memanfaatkan APBN untuk IKN agar investor merasa yakin untuk melanjutkan investasi mereka.
Delonix, yang berencana melakukan groundbreaking pada 25 September 2024, merupakan investor asing pertama yang berinvestasi langsung di proyek IKN dengan nilai investasi sekitar Rp500 miliar. Selain Delonix, AIS juga menginvestasikan tahap awal sebesar Rp150 miliar, menandakan minat investor asing terhadap pengembangan IKN meski masih menghadapi tantangan.
+ There are no comments
Add yours