JAKARTA – Untuk mengurangi risiko penyakit tidak menular (PTM) pada bayi mereka saat melahirkan nanti, ibu hamil disarankan untuk tetap menjaga asupan nutrisi mereka dan mengontrol berat badan mereka selama mengandung. Dr. Natasya Prameswari, dokter spesialis kandungan dan anggota (POGI) cabang DKI Jakarta, mengatakan bahwa kondisi kesehatan bayi akan dipengaruhi oleh berat badan ibu yang meningkat selama kehamilan. Pada Selasa (14/8) Natasya menyatakan “Misalnya bayi bisa memiliki berat badan lahir rendah (BBLR), berlebih, preeklamsia, tekanan darah tinggi dan lainnya,”
Natasya mengatakan bahwa ibu hamil harus tahu cara menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan menggunakan kalkulator IMT karena tenaga kesehatan memerlukan status nutrisi ibu untuk memberikan pendidikan gizi yang tepat. Dia merekomendasikan bahwa ibu dengan berat badan yang tidak proporsional dapat mengalami kenaikan berat badan selama kehamilan hingga 18 kg. Sejak awal, ibu hamil harus memperhatikan apa yang mereka makan dan minum. Sebab, kata Natasya, pada tiga hingga empat minggu kehamilan, otak dan jantung janin sudah mulai berkembang.
Sebaliknya, janin akan kelebihan berat badan jika ibunya mengalami kelebihan nutrisi hingga diabetes mellitus selama kehamilan. Bayi yang berlebihan berat badan memiliki risiko sesak napas dan masuk Unit Perawatan Intensif Neonatal (NICU). Natasya mengatakan bahwa ibu harus memperhatikan diet yang ideal mulai dari saat mengandung hingga saat menyusui selesai. Makanan seperti zat besi, yodium, folat, vitamin D, dan vitamin B12 harus diperhatikan.
+ There are no comments
Add yours