POLEMIK PENARIKAN IURAN KEAMANAN HINGGA BERBUNTUT PENUTUPAN AKSES JALAN SMP-SMA PETRA.

SURABAYA – Polemik penarikan iuran keamanan hingga berbuntut penutupan akses jalan SMP-SMA Petra, di Manyar, Mulyorejo, Surabaya, akhirnya berujung damai.
Permasalahan itu rampung setelah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendatangi Sekolah Petra dan menemui para Ketua RW di wilayah setempat. Ia juga mengajak kedua belah pihak untuk mediasi, Senin (5/8).

“Alhamdulillah dari pertemuan tadi itu terbuka lah semuanya, akhirnya ditarik kesimpulan temen-temen RW mengatakan aku wes emoh lah onok fitnah (tidak mau ada fitnah),” kata Eri usai menggelar mediasi di rumah salah satu ketua RW.

Eri mengatakan pihak RW akhirnya sepakat tak akan menarik iuran uang keamanan ke pihak Petra. Mereka disebut tak mau jadi sasaran fitnah. Iuran itu sendiri berjumlah sebesar Rp32 juta dan rencananya akan naik jadi Rp35 juta.

“Sehingga temen-temen RW sudah menyampaikan, selesai. Biar tidak ada fitnah, mereka sudah tidak mau terima apa-apa,” ucapnya.

Lilik mengatakan, kini pihaknya sudah tak mempermasalahkan hal itu. Mereka juga tak akan menarik iuran ke pihak Petra lagi. Polemik itu sudah diselesaikan dengan kekeluargaan

“Kami mau yang terbaik, kami ini mau kekeluargaan, karena Petra ini bukan baru satu, dua tahun ada di sini 40 tahun yang berdampingan dengan kami,” katanya.

Bagikan:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours