PEMKOT SURABAYA TAMBAH PASOKAN CABAI RAWIT LEWAT KELOMPOK TANI UNTUK ATASI LONJAKAN HARGA

Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot) menambah pasokan cabai rawit melalui kelompok tani untuk mengatasi harga tinggi di pasaran. Antiek Sugiharti, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Surabaya, melaporkan harga cabai rawit mencapai Rp69 ribu per kilogram pada Senin (29/07/0240, akibat faktor iklim, kekeringan, serangan hama, dan selesai masa tanam petani.

Untuk menambah pasokan cabai dan mengurangi tingginya harga di pasar, Pemerintah Kota Surabaya memanfaatkan lahan Bekas Tanah Kas Desa (BTKD) dan Hutan Raya. Mereka juga mendorong kelompok tani di daerah Made, Pakal, dan Lakarsantri, serta petani urban farming yang menanam di pekarangan rumah dan lahan fasilitas umum. Upaya ini diharapkan dapat mengatur pola tanam sesuai tren harga.

Antiek mencatat kebutuhan cabai besar di Surabaya mencapai 270 ton per bulan dan cabai rawit 391 ton per bulan, dengan pasokan dari Kediri, Malang, Blitar, dan Jawa Tengah. Pemkot juga mengajak warga menanam cabai di rumah minimal dua pot untuk mengurangi kebutuhan pasar, terutama dari rumah makan dan restoran.

Informasi dari Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri menyebutkan ada penurunan produksi yang menyebabkan kenaikan harga sejak akhir Juni. Diprediksi harga cabai akan tetap tinggi hingga minggu ketiga Agustus 2024 karena adanya jeda masa panen.

Bagikan:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours