PRABOWO BAKAL KESULITAN MENGEJAR EKONOMI 8%, JIKA PERMASALAHAN STRUKTUAL EKONOMI TAK DIBENAHI

Jakarta,- Ambisi Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang menginginkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8% selama lima tahun masa kepemimpinannya akan sulit tercapai, bila permasalahan struktural ekonomi Indonesia tak dibenahi.

Karena permasalahan ini, selama dua periode Presiden Joko Widodo menjabat, pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di kisaran 5%. Target Jokowi saat masa kampanye Pilpres pada 2014 silam pun tak pernah tergapai, yakni membuat ekonomi Indonesia tumbuh 7%.

Saat 2021, ekonomi Indonesia mulai kembali bergeliat dengan pertumbuhan sebesar 3,7%. Lalu, pada 2022 naik menjadi 5,31%, dan pada 2023 hanya mampu bergerak ke level 5,05%. Pada kuartal I-2024 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 5,11%.

Di bawahnya, baru investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 29,31%, ekspor hanya 21,37%, konsumsi pemerintah 6,25%, konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) 1,43%, dan impor minus 19,77%.

Bagikan:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours