Jakarta – Zainul Maarif, seorang kader Nahdlatul Ulama (NU), menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap tindakan Israel yang dianggapnya biadab atas pembantaian warga Palestina, meskipun ia baru-baru ini bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Meski begitu, Zainul menegaskan bahwa dalam pertemuan tersebut tidak mungkin bagi dirinya untuk menyerang Presiden Israel secara fisik.
“Jangan katakan saya itu pro Israel. Tidak. Saya pro kemanusiaan, bahwa yang dilakukan oleh Israel itu biadab. Ini nih terhadap Gaza, ya kan? Nah, itu tadi. Cuma tidak mungkin, saya masa mukulin presiden, itu tidak mungkin. Tidak mungkin,” kata Zainul di Kantor PWNU Jakarta, Kamis (18/7).
Zainul Maarif menghadapi remehan selama usahanya dalam diplomasi perdamaian dengan Presiden Israel. Meskipun mengakui keterbatasannya, Zainul menegaskan pentingnya setiap individu untuk mengungkapkan kebenaran moral dan intelektual sesuai dengan ajaran agama mereka. Dia mengkritik kegagalan PBB dalam mencapai perdamaian antara Israel dan Palestina, sambil mendorong semua pihak untuk tetap bersemangat dalam upaya mencapai perdamaian yang dapat mengakhiri kekerasan di Palestina.
Sebagai salah satu dari lima Nahdliyin yang bertemu dengan Presiden Israel pada 3 Juli, Zainul Maarif telah diberhentikan dari jabatannya sebagai pengurus Lembaga Bahtsul Masail NU DKI Jakarta oleh PWNU DKI Jakarta.
+ There are no comments
Add yours