Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengkritik pembagian bantuan sosial (bansos) langsung oleh Presiden Joko Widodo, menyatakan bahwa hal tersebut tidak akan mempengaruhi pilihan nasional. Menurutnya, kunjungan Jokowi untuk membagikan bansos dilakukan secara rutin untuk memastikan distribusi bansos berjalan lancar, bukan hanya menjelang Pemilu 2024.
Muhadjir menegaskan bahwa pembagian bansos oleh Jokowi hanya bersifat simbolis, seperti dalam program Keluarga Harapan, di mana jumlah peserta yang dibantu hanya sekitar 800 ribu, sehingga tidaklah masuk akal jika kunjungan tersebut dapat memengaruhi seluruh Indonesia. Ketika ditegur oleh Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Suhartoyo, atas pendapatnya, Muhadjir meminta maaf dan mengakhiri pernyataannya.
MK juga sedang menyelidiki dugaan politisasi kebijakan pemerintah terhadap pemenangan Prabowo-Gibran dengan mengundang empat menteri Kabinet Indonesia Maju, termasuk Muhadjir, untuk memberikan keterangan.
+ There are no comments
Add yours