Undip Tegaskan Seruan Soal Darurat Demokrasi Tak Mewakili Institusi

Semarang – Sivitas Akademika Universitas Diponegoro (Undip) secara tegas menyatakan tak terlibat dan ikut campur dalam aksi seruan Darurat Demokrasi yang dilakukan oleh beberapa Guru Besar, dosen, mahasiswa dan alumni pada Rabu (7/2) kemarin. Undip menegaskan aksi tersebut tidak mewakili institusi. Sebagai institusi negara, kampus selalu berusaha menjaga dan menegakkan netralitas dan budaya santun serta damai dalam setiap Pemilu.

“Kami ingin sampaikan bila aksi seruan dan pernyataan sikap kemarin yang disampaikan bukan atas nama institusi Universitas Diponegoro, kemudian segala hal pernyataan sikap adalah pendapat pribadi masing-masing dan Undip selalu berupaya netral dan santun serta dalam di setiap Pemilu”, ungkap Manajer Layanan Terpadu dan Humas Undip, Utami Setyowati.

Sikap netralitas sivitas akademika Undip sempat disampaikan oleh Nur Hidayat Sardini, salah satu Dosen Ilmu Politik Undip, yang menggagas dan memimpin acara seruan Darurat Demokrasi pada Rabu (7/2) kemarin.

“Ini yang dinyatakan oleh Komunitas Akademis terdiri atas Guru Besar, Dosen, Alumni dan Mahasiswa. Saya tidak bisa mengatakan kalau ini mewakili Undip ya, ini mewakili komunitas yang hadir sebagian, bahwa ada problem yang kami lihat. Kalau ada Rektor berarti itu mewakili Undip, tapi kalau kami komunitas ini tidak bisa disebut mewakili Undip”, tegas Sardini.

Bagikan:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours